Selain berita, media massa juga banyak melaporkan hasil penelitian. Judul dengan kata-kata “hasil penelitian” atau “survei membuktikan” membuat kita jadi gampang percaya pada sebuah berita penelitian. Padahal, belum tentu berita tentang hasil penelitian atau temuan itu bisa dipercaya. Berita penelitian yang ditulis dengan buruk bisa membuat pembaca salah paham. Sama halnya dengan penelitian yang tidak dilakukan dengan metode yang memenuhi syarat ilmiah. Bagaimana agar kita yakin sebuah berita hasil penelitian memang benar dan dapat dipercaya? Simak video berikut ini.
Untuk memperdalam pembahasan yang ada di video ini, kamu bisa mengunduh diktatnya secara gratis di bawah ini.

00:01 | Selamat datang di Latih Logika, seri kursus online gratis tentang berpikir kritis. Nama saya Fallissa Putri yang akan menjadi pemandu kalian di video kali ini. Sekarang, kita membahas bagaimana menilai dengan kritis tulisan berdasarkan sebuah penelitian. Di sini kita akan menerapkan pelajaran-pelajaran dari episode sebelumnya. |
00:23 | Kenapa sih artikel hasil penelitian perlu disikapi dengan kritis? Karena ketika mendengar kata-kata seperti “menurut penelitian”, “survey menyatakan”, dan sejenis itu, kita jadi lebih mudah percaya. Padahal, tidak semua penelitian layak dipercaya. Bisa jadi metodenya tidak tepat. Begitu juga dengan artikel sains. Kadang si peneliti maksudnya A, tapi artikelnya menulis B. Akhirnya pembaca jadi salah paham. Jadi supaya tidak keliru atau tersesat, inilah pertanyaan yang harus kita jawab sebelum mempercayai sebuah artikel sains atau penelitian. |
01:02 | Pertama: Apakah judul sebuah artikel sains terdengar sensasional? Persaingan media untuk berebut pembaca saat ini makin sengit. Agar orang mau membaca, beberapa media berusaha membuat judul artikel mereka seheboh mungkin, walaupun tidak mencerminkan isinya. Jadi, selalu baca artikel sampai habis. |
01:23 | Kedua: Apakah peneliti yang disebutkan dalam sebuah artikel sains bisa kita percaya? Ingat pelajaran tentang “mengutip tokoh”. Sebelum percaya hasil penelitian, kita harus tahu: siapa yang melakukan penelitian, dari lembaga mana, dan yang terpenting, dari mana dana penelitian berasal. |
01:42 | Ketiga: Jika penelitian membuat kesimpulan tentang seluruh kelompok, apakah generalisasinya sudah cukup kuat? Semakin besar ukuran ukuran sampel penelitian, biasanya semakin besar pula kekuatan generalisasinya. Namun, kita juga harus melihat bagaimana peneliti merekrut orang-orang untuk menjadi sampel penelitiannya.
02.03-02.05 Apakah sampel penelitian benar-benar mewakili populasi? Bagaimana kita bisa tahu? Dengan menanyakan apakah sampel itu dipilih secara acak atau tidak. Dengan pemilihan acak, semua anggota populasi punya kesempatan yang sama untuk direkrut menjadi sampel. Jadi, calon sampel dan peneliti sama-sama tidak tahu siapa nantinya yang akan terpilih. |
02:27 | Keempat: Jika penelitian membuat kesimpulan tentang hubungan sebab-akibat, apa kita sudah yakin ia bukan sekadar korelasi? Ingat, hanya karena A dan B memiliki korelasi, bukan berarti A menyebabkan B. Kalaupun kesimpulan sebab-akibat terdengar masuk akal, kita juga tidak boleh langsung percaya karena masih ada pertanyaan lain.
02.48-02.56 Seperti: Apakah ada faktor lain selain A dan B? Apakah sudah yakin A menyebabkan B, bukan B menyebabkan A? Dan lain-lain. |
02:58 | Pertanyaan kelima: Apakah sebuah penelitian menggunakan kelompok pembanding?
Misalnya kita ingin tahu, benarkah metode mengajar menggunakan musik benar-benar bisa membuat siswa pandai matematika. Kita tidak cukup hanya melihat ada tidaknya kenaikan nilai matematika dari kelompok siswa yang diajar dengan metode musik. Bisa jadi ada faktor-faktor lain yang menyebabkan kelompok siswa itu naik nilainya, misalnya karena mereka cerdas, kebetulan gemar matematika, atau gemar musik. Jadi kita harus membandingkan kelompok itu dengan kelompok siswa lain yang setara dalam tingkat kecerdasan, kegemaran akan matematika dan musik. Akan ada 2 kelompok: mereka yang diajar materi yang sama tapi menggunakan musik, dan yang diajar dengan metode biasa. Setiap siswa harus punya kesempatan yang sama untuk masuk satu dari dua kelompok ini. Jika ternyata mereka yang diajar dengan metode musik benar-benar lebih tinggi nilai matematikanya, baru kita bisa bilang bahwa metode itu memang efektif. |
03:55 | Keenam: Apakah data dalam sebuah penelitian dipilih dengan objektif?
Peneliti tidak boleh melakukan “tebang pilih”, atau hanya memilih data yang mendukung dugaan atau hipotesisnya. |
04:31 | Tujuh: Apakah penelitian tersebut banyak dikutip oleh penelitian lain?
Coba cek berapa kali seorang peneliti atau sebuah makalah dikutip oleh peneliti atau makalah lain lewat Google Scholar. Masukkan judul makalah atau nama peneliti, klik “Search” lalu klik bagian “Cited By” di bawah hasil pencarian untuk melihat jumlah peneliti dan makalah yang mengutip, dan siapa saja mereka. Ini memberi gambaran tentang kritik apa saja yang pernah diterima, serta apakah sebuah hasil penelitian bisa diulangi dengan sukses atau tidak oleh peneliti lain. Jadi intinya, gunakan daftar periksa berikut untuk menilai sebuah artikel sains atau hasil penelitian. |
04:53 | Judul artikel atau penelitian tidak sensasional
Peneliti dan insitusinya cukup dapat dipercaya Kesimpulan generalisasi cukup kuat Hubungan sebab-akibat cukup kuat, bukan sekadar korelasi Penelitian tentang sebab-akibat memakai kelompok pembanding Pemilihan data dilakukan dengan objektif Penelitian pernah dikutip atau diulang oleh peneliti lain |
05:18 | Itulah tujuh hal yang harus periksa untuk menilai sebuah artikel sains atau hasil penelitian.
Sebagai orang awam, mungkin kita merasa peneliti dan ilmuwan pasti lebih tahu dari kita. Tapi bukan berarti kita harus langsung percaya pada mereka, karena mereka juga manusia biasa yang bisa salah atau punya kepentingan tersembunyi. Karena itu, kita harus tetap kritis bahkan terhadap pendapat orang-orang yang ahli di bidangnya. Terima kasih telah menyimak video kedua belas Latih Logika. Semoga apa yang kita pelajari sejauh ini bermanfaat untuk kita semua. Jangan lupa baca tonton video-video lain dan kunjungi situs kami untuk mengunduh diktatnya. |